Report Abuse

Growing Umma

Mengenalkan Sunnah pada Balita

الرَّحِيم الرَّحْمَنِ اللَّهِ بِسْمِ

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

 

Ummahat ada yang punya pengalaman anak gerakan tutup mulut alias GTM? Lalu baru lahap makan setelah digendong atau berjalan keliling dulu? Kalau pernah? Yuk belajar bersama lagi mengenalkan sunnah pada balita.

 

Sekilas Tentang Umma Mahar

Umma dengan nama lengkap Maharani Permata Sari Ichan lebih sering dipanggil Rani atau Mahar oleh lingkungan terdekat. Umma yang berdomisili di Cimahi ini merupakan seorang ibu rumah tangga dengan satu putra. Yuk ikutin cerita beliau mengenalkan sunnah Rasulullah Shalallaahu Alaihi Wassalaam pada sang putra.

Mengenalkan Sunnah pada Balita

Umma Mahar dan suami kompak belajar untuk mempersiapkan pendidikan sang buah hati bahkan ketika dalam kandungan. Salah satunya yaitu ketika memasuki usia 6 bulan untuk masuk pada tahap MPASI. Jauh sebelum kegiatan itu dimulai umma telah melakukan souding dan putra mengenai adab makan sesuai ajaran Rasulullah Shalallaahu Alaihi Wassalaam.


Mengenalkan dengan Metode Sounding

Ketika usia 5 bulan sang putra menunjukkan ketertarikkannya untuk makan. Umma mahar mencoba melatih duduk di atas bouncer sembari menyuapkan asi dengan sendok. Ketika saat itulah sang ibu mulai melakukan sounding bahwa Allah Subhana Wa Ta’la  memerintahkan makan dan minum dalam keadaan duduk.

Adab Makan sesuai Sunnah
Mengenalkan sunnah pada balita

Masyallah saat MPASI dimulai sang putra selalu bersemangat ketika waktu makan datang. Putra beliau begitu tenang duduk di kursi makan dan menghabiskan setiap hidangan yang sang ibu siapkan.  Menu yang disiapkan juga sudah melalui kesepakatan dengan sang suami sesuai dengan anjuran dokter maupun sunnah Shalallaahu Alaihi Wassalaam.

Berlahan tapi Pasti

Pendidikan pada sang putra, umma Mahar lakukan berlahan sejak masih dalam kandungan. Misalnya memperdengarkan murottal maupun lantunan kalimat thayibbah. Hal tersebut juga dibarengi dengan tidak mengenalkan gawai maupun televise sejak sang putra lahir.

 

Allah mudahkan ketika bersamaNya

Jhon Locke mengatakan sebuah teori bahwa bayi dilahirkan dalam keadaan kosong. Bayi layaknya kertas putih bersih. Pengalaman dari lingkungan luar akan mempengaruhi dan membuatnya berkembang. Nyatanya itu salah, astagfirullahaladzim, mohon ampun padaNya atas segala khilaf ummamin sebagai orang tua.

Dari Abi Hurairah, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda : “Setiap anak dilahirkan dalam kondisi fitrah kecuali orang tuanya yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi.

Setiap anak sudah Allah bekali fitrah ketika lahir ke dunia. Semoga kita diberi kemudahan untuk menjaga fitrah anak, Aamiin ya rabbal alamin. Salah satunya hadir pada majelis ilmu pada komunitas Growing Umma ya kan ummahat.

 

Majelis Ilmu Umma Millenial

Pada jaman millennial ini, ilmu mudah sekali diakses secara bebas dan gratis ya kan. Bukan hanya memastikan bahwa itu itu bukan hoaks ya ummahat. Namun kita sebagai umat muslim harus memastikan bahwa ilmu tersebut sesuai dengan quran dan hadist.

 "Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan." (QS 94:5-6)

Anak-anak yang akan membawa orang tuanya ke surga atau malah sebaliknya. Maka kewajiban kita sebagai orang tua yang menjaga fitrahnya untuk tetap dekat dengan Allah subhanahu wa ta’ala. Semoga kita semua dimudahkan kembali mengenalkan sunnah pada balita ya ummahat.

 

Jazakunallah khairan katsiran.

Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh

Growing Umma
Sebuah ruang komunitas yang bercita-cita menjadi sahabat bertumbuh Umma bahagia dalam balutan taqwa.

Related Posts

Post a Comment