Galau karna belum juga ketemu jodohnya ?
Pusing udah ngelamar kesana sini tapi enggak dapet pekerjaan juga ?
Bingung sama hidup kok rasanya gini gini aja ?
Iri sama temen temen yang udah sukses sedangkan kita kok belum ya ?
Keliatannya orang orang pada bahagia kok aku enggak ya ?
Merangkum dari podcast @sister.of.yours bersama @dr.ratihparadini ternyata pikiran pikiran seperti ini itu adalah sesuatu yang normal loh
loh kok bisa ya ?
Hemmmm ketika kita merasakan hal hal seperti diatas ternyata kita sedang ada difase Quarter Life Crisis
Quarter Life Crisis itu apa sih ?
Quarter Life Crisis adalah periode saat seseorang berusia antara 18 - 30 tahun, merasa tidak memiliki jati diri, hilang arah, galau, dan bingung akan ketidakpastiannya dimasa depan. Periode ini merupakan fase yang NORMAL yang dialami hampir semua manusia didunia.
Tanda-tanda kita sedang menghadapi masa Quarter Life Crisis
Merasa bingung tentang masa depannya
Masa depan, sesuatu yang kita semua enggak bisa kita lihat. Seperti apa sih kita nanti dimasa depan ? Apakah menjadi orang sukses? Apakah menjadi orang yang lebih beriman? Atau justru malah sebaliknya ? Nah hal hal seperti ini nih yang biasanya bikin galau orang orang yang merasa masa depan nya belum pasti.
Merasa terjebak dalam situasi yang tidak disukai
Emang paling enggak enak yah kalau terjebak dikeadaan yang enggak kita suka, pasti enggak nyaman banget rasanya. Misalnya kita kerja ditempat yang gajinya besar tapi job desknya enggak sesuai dengan passion kita, atau orang orang disekitar tempat kerja yang bikin enggak nyaman. Atau yang lebih parah ternyata tempat kerja kita ini ternyata sumber pendapatannya enggak halal.
Sulit membuat keputusan saat dihadapkan dalam beberapa pilihan
Waduhhhh terjebak diantara beberapa pilihan emang bikin pusing. Apalagi terjebak diantara beberapa pilihan yang mau ngelamar hehe..
Merasa iri dengan teman sebaya yang sudah mencapai impiannya
Manusia emang enggak ada yang sempurna. Tapi kadang manusia pengen banget jadi sempurna. Lihat teman udah nikah, pengen juga nikah. Lihat teman punya penghasilan besar pengen juga. Lihat teman punya barang barang mewah pengen juga punya. Nauzubillah jauhkanlah kami dari sifat iri dan dengki yaallah..
Dampak jika kita tidak bisa menghadapi fase quarter life crisis
Difase yang normal ini kalau kita tidak bisa melewatinya dengan baik, akan ada dampak dampak negative yang muncul seperti :
INSECURE
Merasa rendah diri, tidak percaya dengan kemampuan diri sendiri.OVERTHINKING
DEPRESI/ANXIETY
Cara mengatasi ketika berada di fase quarter life crisis
Memahami tujuan hidup
Sebagai umat islam tentu saja kita semua paham bahwa tujuan hidup kita adalah IBADAHDan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka BERIBADAH kepada-Ku. (QS. Adz Dzariyat: 56).
Memahami Qada dan Qadar
Seperti yang sudah tertulis dalam rukun iman yang terakhir, bahwa kita tiap manusia pasti memiliki takdir yang tidak bisa kita tentukan seperti misalnya jodoh, maut, dan rezekiMemahami Gazhirah Ba'qa & Ghazirah Nau'(naluri memertahankan diri & naluri kasih sayang)
Setiap manusia memiliki sifat naluriah disebut dengan GazhirahGazhirah Ba'qa : naluri mempertahankan diri
Misalnya seperti rasa emosi, berani, rasa ingin berkuasa, rasa ini memiliki,
Gazhirah nau' : naluri kasih sayang
Kedua naluri ini memang sudah ada dalam diri manusia jadi merupakan hal yang wajar jika kita merasakan nya.
Quarter life crisis merupakan fase yang normal, hampir semua manusia melewati fase ini. Hanya cara mereka melewatinya saja yang berbeda.
Dan kita sebagai umat Islam tentu sudah ada tuntunan yang jelas ketika sedang melewati fase ini.
Dengan memahami tuntunan sesuai dengan syariat inshaallah fase fase seperti ini akan bisa kita lewati.
Baca tulisan ini aku kayak "disentil" haha. Lagi masanya ngerasain krisis sebagaimana yang disebutkan. Dan dulu sempat juga problem sama kesehatan mental. Untungnya mendapatkan penanganan yang tepat dan sekarang much better. So, mental health issue is a big thing nowadays.
ReplyDeleteMemahami arti tulisan diatas penting, agar ada keseimbangan dalam kehidupan, memahami makna qadha dan qadar
ReplyDeleteHai kak aku Dennise.Memang dimasa usia antara 18-30 seseorang sering dilanda perasaan seperti yang disebutkan diatas.Dan itu sudah saya lalui dengan campuran air mata.Tetapi melalui sebuah proses membuat saya bisa memaknai artinya hidup
ReplyDeleteProses dan juga waktu yang bisa membuat kita lebih menikmati dan bersyukur atas kehidupan ini ya.
ReplyDeletehidup ini memang pasti ada aja life crisisnya di tiap fasenya, penting banget untuk menjaga mental health kita tetap waras, karena entah kenapa orang zaman sekarang itu lebih mudah judging orang
ReplyDeleteAh quarter life crisis. Mungkin aku juga sedang merasakannya. Selama ini memang paling ampuh kalau lantas aku berpikir bahwa ada sesuatu yang sudah menjadi ketetapan Allah. Kalau Allah bilang nggak, kita nggak bisa memaksa untuk iya.
ReplyDeletesaya ngalamin banget kegalauan Quarter Life Crisis
ReplyDeleteingin menikah di usia 25 tahun tapi kok gak punya calon
hehehe
Oh ada istilahnya ya ternyata, quarter life crisis, dan karena ini adalah hal normal, saya pun mengalaminya dong. Alhamdulillah sudah terlewati masa-masa galau dan insecurenya
ReplyDeleteAamiin, semoga kita bisa melewati quarter life crisis yang menimpa dengan sebaik-baiknya ya. Setua saya ini tidak menutup kemungkinan akan ada banyak kegalauan lainnya di kemudian hari, hehehe...
ReplyDeleteAlhamdulillah saya bisa melalui masa quarter life tanpa hambatan berarti. Ada sih riak-riak kecil termasuk persepsi2 negatif yang disebutkan di atas.
ReplyDeleteBasic agama, menurut saya sangat penting
Panjang ya mbak Proses waktu yang bisa membuat kita lebih menikmati dan bersyukur atas kehidupan ini ya.. step-step fasenya juga
ReplyDeleteAku nih, masuk masa quarter life crisis. Hahaha. Tapi udah lewat sih bingung-bingungnya. Insecure dan over thinking itu benar-benar real aku alami. Alhamdulillah gak sampai depresi. Intinya selalu bersyukur sih kalo aku.
ReplyDeleteHarus semakin mendekat kepada-NYA agar jauh dari insecure dan quartet life crisis, walau memang sulit, tetapi harus mantap.
ReplyDeleteDi usia quarter life memang biasanya mulai ada yang bekerja dan berkeluarga. Kalau kita belum ada paling gak di salah satu tersebut jadi suka bikin insecure. Apalagi kalau ditanya-tanya melulu. Memang jadinya penting untuk mengetahui cara mengatasinya supaya gak terjadi krisis
ReplyDeletedulu saya suka over thinking pada orang, Mba, terutama pada orang yang baru dikenal. Namun seriring bertambahnya usia, alhamdulillah perasaan itu perlahan berkurang (walau belum sepenuhnya hilang)
ReplyDeleteMemang benar ya, kadang kita merasa kurang puas dengan pencapaian, quarter life crisis bener banget adanya sih!
ReplyDeleteAku banget ini mba, pernah di usia galau melihat teman-teman karirnya cemerlang dan sudah menikah,
ReplyDeleteTernyata normal ya perasaan ini. Tinggal gimana cara kita menyikapinya, saya terus berdoa sih, semoga masa depan baik di tangan dan iman meningkat..semoga selalu diberikan yg terbaik..aamiin
Jadi inget novel yg berjudul quarter crisis..lucuk isi novelnya.. padahal ceritanya si tokoh lagi ngalamin crisis ya..
ReplyDeleteAku yang sudah berusia 35 keatas kok masih merasa seperti ini ya? Suka merasa galau. Normal nggak ya? Padahal sudah jadi ibu dua anak, walau single mom sih, akibat bercerai 2 tahun yang lalu.
ReplyDeletemenjaga kesehatan mental emang penting banget...Sekarang Alhamdulillah cukup banyak yang mulai aware ya..dan banyak juga fasilitas layanan yang membantu menghadapi kegalauan..
ReplyDeletesetelah melewati masa quarter life crisis, hal yang bisa aku sampaikan adalah harus ikhlas dan tutup mata dan telinga demi kesehatan mental. detoks sosmed juga membantu menenangkan jiwa dan pikiran.
ReplyDeleteluar biasa memang mba quarter life crisis itu. aku dulu pernah berada dititip ya udh lah. masa bodoh sama apapun. hehehhe
ReplyDeleteSyukurnya saya sudah melewati Quarter Life Crisis ini,dulu memang memasuki usia 26 ke atas mulai kegalauan dengan melihat beragam kondisi kehidupan. Kesehatan mental sih memang tetep harus terjaga banget biar gak gampang ngeluh dan putus asa.
ReplyDelete