Report Abuse

Growing Umma

Obesitas Pada Anak, Bagaimana Mencegahnya?

14 comments

Obesitas pada anak, bagaimana mencegahnya?

Siapa yang tidak senang melihat anak gemuk, montok, pipinya gembil? MasyaAllah gemas pasti ya… Anak yang montok biasanya memang terlihat lucu dan menggemaskan. Namun hati-hati Umma, si kecil bisa saja mengalami kelebihan berat badan atau obesitas. Obesitas pada anak sama-sama harus dicegah seperti halnya stunting.

Hal tersebut menjadi fokus yang diangkat pada Hari Gizi Nasional tahun ini. Hari Gizi Nasional diperingati setiap tanggal 25 dan tema tahun ini adalah “Aksi Bersama Cegah Stunting dan Obesitas”. Nah, kali ini saya ingin mengajak umma untuk bersama menyoroti kondisi obesitas pada anak.

Apa sih yang membuat anak-anak kelebihan berat badan? Lalu bagaimana cara mencegahnya?

Berbeda dengan orang dewasa yang umumnya ingin kurus dan menghindari gemuk, anak-anak terutama balita biasanya malah dibiarkan menjadi gemuk dengan alasan mumpung masih kecil. Orang tua senang karena anak gemuk tidak susah makan dan dianggap cukup gizi. Padahal, anak yang gemuk tidak selalu berarti sehat.

Penyebab Obesitas pada Anak

Obesitas pada anak terjadi karena beberapa faktor, di antaranya faktor keturunan, pola makan dan aktivitas fisik.

1. Faktor keturunan

Faktor genetik atau faktor keturunan menjadi salah satu penyebab anak mengalami obesitas. Mengutip data kemenkes, bila salah satu orang tuanya obesitas, maka peluang anak-anak menjadi obesitas adalah 40-50%. Kemudian bila kedua orang tuanya menderita obesitas, maka peluang faktor keturunan menjadi 70-80%.

2. Pola makan

Faktor kedua ini yang paling berperan sebagai penyebab obesitas pada anak.  Pola makan yang dapat beresiko menyebabkan obesitas dimulai dari pemberian susu formula yang tinggi gula untuk menggantikan atau melengkapi ASI eksklusif. Kelebihan berat badan pada anak juga disebabkan oleh pemilihan makanan dan porsi yang berlebihan.

Siapa yang anaknya doyan ngemil, Umma? Makan lancar, ngemil pun jalan. Duh senangnya 😄 Namun sudahkah umma pastikan kalau makanan dan minuman yang dikonsumsi tidak berlebihan?

Makanan yang terlalu banyak mengandung karbohidrat, lemak, dan gula yang tinggi dapat memicu terjadinya obesitas. Contohnya permen, kue-kue dan minuman yang mengandung banyak gula, serta makanan cepat saji (junk food).

Selain pemilihan makanan, sikap saat makan pun cukup berpengaruh, misalnya makan sambil menonton. Saat anak makan sambil menonton, ia tidak fokus pada makanannya sehingga bisa makan berlebihan.

3. Kekurangan Aktivitas Fisik

Obesitas terjadi karena ketidakseimbangan asupan makanan dengan energi yang dikeluarkan. Asupan makanan yang berlebihan namun tidak cukup dikeluarkan melalui aktivitas fisik, tersimpan dalam tubuh dalam bentuk lemak. Oleh karena itu, anak perlu melakukan aktivitas fisik yang cukup.

Kecanggihan teknologi ikut berperan dalam hal ini karena anak-anak sekarang cenderung lebih banyak menghabiskan waktu dengan gadget. Hal tersebut membuat anak kurang menyalurkan energinya melalui aktivitas fisik.

Kenali Ciri-ciri Obesitas pada Anak

Pada batas mana anak yang gemuk tidak mengalami obesitas? Melansir situs Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), anak dikatakan obesitas jika berat badan menurut tinggi badannya berada pada +3 dan overweight +2 menurut kriteria WHO.

Ciri obesitas pada anak

Ciri-ciri yang mudah dilihat di antaranya wajah bulat, pipi yang tembem, double chin, leher relative pendek, perut buncit dan berlipat-lipat, paha bagian dalam saling menempel dan bergesekan. Pada anak laki-laki, dada membusung dan payudara membesar serta penis tertutup. Sementara pada anak perempuan biasanya mengalami menstruasi lebih dini.

Cegah Obesitas pada Anak

Pencegahan obesitas perlu dilakukan sejak dini agar pertumbuhan anak tidak terganggu. Hal utama yang dapat dilakukan adalah menjaga pola hidup sehat dengan menerapkan pola makan sehat dan gizi seimbang serta memperhatikan aktivitas sehari-hari.

Tips cegah obesitas pada anak

Beberapa tips yang dapat Umma lakukan untuk mengurangi resiko obesitas pada anak antara lain:

1. Berikan porsi makan yang sesuai

Kelebihan porsi makan akan memicu terjadinya obesitas. Berikanlah makanan dengan porsi yang sesuai dengan usianya.

2. Perbanyak sayur dan buah

Pilih makanan yang tinggi serat dan rendah kalori seperti sayur dan buah. Hindari makanan yang mengandung lemak dan gula yang tinggi.

3. Buat jadwal makan

Biasakan anak makan teratur sesuai jadwal dan batasi cemilan di luar jam makan agar tidak berlebihan.

4. Perhatikan aktivitas anak

Anak yang terlalu banyak menghabiskan waktu menonton tv atau bermain gadget cenderung kekurangan aktivitas fisik. Atur durasi bermain gadget dan ajak anak melakukan permainan aktif seperti melompat, berlari, dan memanjat.

Anak-anak khususnya di bawah usia 5 tahun setidaknya perlu melakukan aktivitas fisik selama total 3 jam per hari. Umma dapat melatih gerakan motoriknya seperti berguling-guling, menendang, menangkap, melempar, dan menari. Ajak pula si kecil untuk bersepeda atau berenang agar kegiatannya lebih bervariatif.

 

Nah, itulah sedikit penjelasan tentang obesitas pada anak yang mudah-mudahan tidak terjadi pada anak-anak kita ya, Umma… Semoga Allah Subhanahu wa ta’ala selalu melimpahkan kesehatan untuk keluarga kita. Aamiin...


Related Posts

14 comments

  1. Konsumsi sayur sebagai salah satu pola hidup konsumsi makanan sehat perlu diperhatikan agar badan selalu sehat

    ReplyDelete
  2. Kurus atau obesitas sama2 bahayanya, ya. Cukup tricky juga berjalan di antara dua batas ini biar anak tetap sehat

    ReplyDelete
  3. Hai kak,aku Dennise. Dulu anakku lagi umur 5-7 tahun termasuk golongan obesitas dengan ciri seperti yang disebutkan diatas. Butuh waktu yang cukup lama dan perjuangan untuk bungsuku bisa menurunkan berat badan. Caranya dengan mengurangi porsi makan dan perbanyak aktivitas. Akhirnya turun tapi lama sempat yoyo juga ya turunnya

    ReplyDelete
  4. bahkan hingga kini banyak yang gak paham tentang gizi lho

    bapaknya cuma buruh kasar, tapi jajan bisa Rp 50.000 untuk camilan miskin gizi

    ibunya juga gak mau menyusui, bayinya dikasi sufor

    ReplyDelete
  5. Penting banget mencegah obesitas pada anak karena efeknya bisa jangka panjang ya.. AKu sendiri bersyukur anak-anakku termasuk aktif olahraga..tinggal makannya yang harus diatur terutama asupan gula..

    ReplyDelete
  6. Masih banyak orang tua yang malah bangga anaknya gemuk, menurut mereka gemuk itu berarti gizi terpenuhi. Mereka masih belum sadar bahwa anak gemuk belum tentu sehat

    ReplyDelete
  7. Kebiasaan emak yang suka makan jadi menu run ke anak. Kita contoh buat anak. Makanya Mpo lagi nurunin berat badan biar Mpo dan anak kelak tidak obesitas

    ReplyDelete
  8. Selain penyebab di atas, ada satu penyebab lagi, yaitu penyakit Endokrin atau penyakit hormonal.
    Jangan dilupakan lifestyle masa kini yaitu sedentary

    ReplyDelete
  9. Satu lagi yang jadi salah satu penyebab obesitas anak adalah habit orang tuanya. Anak-anak yang dididik oleh orang tua yang tidak bisa mengontrol napsu makannya, biasanya akan menurun kepada anak. Atau si orang tua, tanpa kenal waktu, selalu menyodorkan makanan-makanan sarat lemak dan gula sehingga anak jadi obesitas dan tidak punya jadwal khusus untuk memamahbiak.

    ReplyDelete
  10. Anakku dulu kurus, tapi sejak pandemi dia jadi lebih bulat kayaknya karena memang kerjaan makan melulu. Tapi aku juga berusaha ngasih kegiatan work out ke dia, kayak badminton bareng atau olahraga bareng gitu mbak. Masalah sayur dan buah ini emang PR banget, dia susah menerima dua jenis makanan itu. Harus dibiasakan lagi

    ReplyDelete
  11. Jaga porsi makan agar tidak berlebihan.
    Makanya ada isi piringku yang bisa dijadikan pedoman ya

    ReplyDelete
  12. Thanks sharingnya Umma, aku kemaren sempat galau karena anak sering sakit dan badannya yang awalnya berisi sekarang jadi sakit. Sekarang udah nggak penting lagi gemuk. Yang penting dia sehat aja. udah! Hehe

    ReplyDelete
  13. Obesitas pada anak nih bahaya juga ya kak ponakan saya obesitas sampai matanya minus banyak katanya gara2 obesitas itu sih penyebabnya

    ReplyDelete
  14. Kebetulan anak-anak aku nggak ada yang obesitas. Riwayat keluargaku emang semuanya berbadan langsing dan mungil tapi nggak stunting juga sih untungnya.

    ReplyDelete

Post a Comment