Tentu Kita Perlu Tahu Bagaimana Bookish Play, Membuat Anak Semakin Cinta Buku
Istilah bookish play ini juga baru kuketahui, padahal sebelumnya kami sudah sering melakukannya di rumah. Sebagai orang tua, aku juga merasa senang, dan berandai-andai kalau saja semua pelajaran di sekolah bisa dipelajari dengan cara ini.
Sepertinya merupakan cara belajar yang menyenangkan dan ilmunya menempel lebih lama, sebab berkesan. Menurut pengalamanku, pelajaran yang disertai praktik, meskipun caranya tidak fun tetapi berhasil membuatnya lebih mudah diingat.
Omong-omong untuk melakukan bookish play ini, sebaiknya Umma sudah membacakan buku dengan nyaring. Supaya anak lebih antusias nantinya. Mereka sudah mengerti mengenai apa yang akan kita kerjakan.
Anakku Tak Suka Baca Buku Nih!
Benarkah Umma? sudah mencoba ikhtiar apa saja nih? Memang tak mudah membangkitkan cinta literasi. Umma harus sabar dan tak boleh menyerah. Ada beberapa pertanyaan yang mungkin bisa menggali ide Umma untuk menjadi mak comblang buku dengan anak.
1. Sudahkah Menyediakan Berbagai Macam Bacaan Di Rumah?
Tidak harus buku sih Umma, untuk bahan bacaan anak. Asalkan ada gambar dan tulisan di sana. Umma bisa menyiasati dengan poster yang menarik, Al-Quran, majalah, koran, brosur perahan, pamflet diskonan sembako, stiker, dll. Apa saja yang bisa menarik minat anak untuk membaca.
2. Sudahkah Menjadwalkan untuk Membacakan Buku dalam Kegiatan Rutin Harian?
Perlu konsistensi dan komitmen yang kuat dari orang tua untuk membacakan buku. Awalnya memang anak cenderung tidak mendengarkan. Namun, jika terus menerus dikerjakan maka anak akan menyukai. Terlebih jika buku pertama yang dibacakan adalah hal-hal yang menarik minat anak. Contohnya ketika anak-anak menyukai dinosaurus, maka kita memilihkan buku dengan tema itu.
3. Sudahkah Menyebar Bahan Bacaan Di Seluruh Penjuru Rumah?
Meletakkan buku di setiap sudut rumah, dan diletakkan di mana anak dengan mudah menjangkaunya. Baik itu di kamar, ruang tamu, dapur, dan ruang keluarga. Dengan begitu kesempatan anak untuk tertarik membuka buku lebih banyak.
4. Sudahkah Membaca Buku yang Akan Dibacakan untuk Anak?
Membaca buku terlebih dahulu dimaksud agar Umma lebih memahami isi buku. Sehingga Umma mengerti di bagian mana saja bisa dieksplor lebih dalam. Umma juga mengetahui kapan Umma bisa mengajak anak mendalami hikmah dalam cerita. Di mana Umma bisa menumbuhkan empati dari buku yang dibacakan.
5. Sudahkah Melibatkan Emosi dan Imaginasi Anak Seakan Mereka Masuk dalam Cerita?
Ini bagian yang membuat anak merasa exited terhadap buku yang dibacakan. Mengajak anak turut serta dalam petualangan yang dibaca. Membuat anak mampu dengan mudah memunculkan empati, membuatnya ingin meniru perilaku sang tokoh.
Jika belum dikerjakan semua, yuk Umma kita ramai-ramai kerjakan. Jadi jangan terburu memberikan penilaian bahwa anak tidak suka baca buku. Kita harus memaksimalkan upaya dulu, berproses dulu, baru nanti kita bisa menyimpulkan.
Apa sih Bookish play itu?
Bookish play merupakan istilah kegiatan untuk aktivitas permainan yang temanya berfokus kepada buku tertentu.
Bisa dari buku cerita Anak, kitab suci baik Al-Quran maupun Hadist, atau bahkan reference book. Aktivitas ini sendiri tidak hanya bisa dilakukan di dalam ruangan, tapi juga di luar ruangan. Konsepnya sendiri dapat dikembangkan dari ide orang tua ataupun anak.
Contoh bookish play dengan DIY |
Bagi anak, visualisasi yang konkret akan memudahkan. Daya penerimaan anak tentang isi buku menjadi lebih jelas. Disesuaikan dengan usia anak, disesuaikan juga dengan bakat dan minat anak.
Akan lebih baik lagi jika orang tua memahami karakteristik anak. Mengetahui periode sensitif anak. Bookish play membuat belajar dengan buku terasa menyenangkan untuk anak usia dini.
Saat akan membacakan buku, Umma sebaiknya sudah menyiapkan permainan apa yang menurut Umma berhubungan dengan buku itu. Kita bisa menggunakan bahan-bahan seadanya yang ada di rumah dengan DIY (Do It Yourself). Bisa juga menggunakan mainan anak yang ada di rumah.
Buku yang kita gunakan disesuaikan dengan usia anak. Anak usia dini menyukai buku dengan gambar berwarna dengan sedikit tulisan.
Setelah membacakan buku, kita bisa mengulang cerita dengan menggunakan mainan yang sudah disediakan sebelumnya. Biasanya anak akan suka dengan kegiatan ini, lalu meraka akan mengajak kita melakukan hal lain yang belum dicoba dengan buku yang lain.
Manfaat Bookish Play yang Patut Diperjuangkan
Membuat anak jatuh cinta dengan buku, seringkali bukan cinta pada pandangan pertama. Akan tetapi cinta hadir karena telah terbiasa. Makanya dibutuhkan perjuangan yang tidak main-main. Perlu adanya niat yang kuat serta usaha yang tak kenal lelah. Untuk itu perlu amunisi berupa manfaat, agar lebih semangat.
1. Menambah Wawasan Literasi
Anak seharusnya tidak sekadar bisa membaca, tetapi memahami apa isi yang dibaca. Bookish play mampu memberikan wawasan literasi sebagai berikut:
- Membantu anak memahami isi dan juga tema sebuah cerita
- Membantu anak mengurai hikmah dari cerita yang dibacanya
- Menghubungkan informasi berbagai sumber
Pada bookish play ini anak diajak membuat sketsa, bereksperimen, bahkan melibatkan emosi dan imaginasi mereka. Kelak ketika dewasa nanti kemampuan menganalisa yang sudah terinstal sejak dini akan mudah untuk berkembang.
2. Keseimbangan Stimulasi
Anak membaca atau menghafalkan ayat dalam Al-Quran tanpa diajak ber-tadabbur, akan berbeda pemahamannya dengan yang ber-tadabbur. Tentu sekadar hafal dengan memahami kandungan Al-Quran akan lebih dahsyat jika keduanya digabungkan. Begitulah bookish play, tidak sekadar membolak-balik halaman yang dia baca.
Namun, anak diajak berkenalan lebih dalam. Jika buku yang dibaca tentang mobil, maka menghadirkan bentuk mobil yang bisa diraba, diketahui dengan lebih gamblang. Diajak menghitung jumlah roda, fungsi roda, tempat berjalannya mobil tempat penyimpanan. Sambil dimainkan, maka stimulasi motorik kasar, motorik halus, art & craft semua indera terasah.
3. Buku Sesuatu yang Menyenangkan
Dunia anak usia dini adalah bermain, bermain merupakan kebutuhan hidupnya yang akan menyehatkan mentalnya. Bereksplorasi melalui bermain akan membuat anak menemukan banyak hal baru. Membuat anak paham bahwa buku bisa membuat kegiatan bermainnya menjadi lebih berwarna dengan hal-hal baru adalah cara jitu. Bookish play menjembatani antara keinginan bermain dan menemukan pengalaman baru bagi anak.
Jadi sudah makin semangat untuk memulai bookish play bersama Ananda di rumah ya 'kan Umma? Cara yang tepat dalam mengenalkan buku, bisa membuat anak jatuh hati. Yuk Umma, kita siapkan permainan seru untuk Ananda! Ceritakan di kolom komentar ya keseruannya!
Masyaa Allah, artikel yang bermanfaat Mba Sukma. Menginspirasi saya untuk permainan dengan anak selanjutnya. Terimakasih Mba.. 👍
ReplyDeleteSama-sama Mbak Amel, ayok semangat kita bookish play.
DeleteSemangat mbak, agar generasi selanjutnya menyukai aktivitas membaca
ReplyDeleteMantap! Bisa jadi solusi buat anak-anak yg tdk suka baca jadi suka membaca buku.
ReplyDeleteJika seluruh orang tua bisa menerapkan permainan ini, saya rasa rakyat Indonesia akan terbebas dari cap "minim literasi" ya Mba.
ReplyDeleteMasih jadi pe er Banget buat aku dan suami untuk mengenalkan buku bacaan ke anak..baca tulisan mbak Sukma jadi semangat lagi .aamiin
ReplyDeleteBismillah... Saya siap memulai bermain dan mengenalkan anak dengan bookish play..
ReplyDeleteWah, idenya keren ya. Jadi selain membacakan buku, kita juga bisa membuat permainan yang berkaitan dengan buku yang kita bacakan ya. Makasih sharing-nya mbak.
ReplyDeletemasyaallah menarik mbak idenya, bookish play ya istilahnya
ReplyDeletebelum sy coba nih membuat permainan yang berkaitan dnegan buku, untuk yang lainnya sudah dan memang terbukti, anak pertama sy menyukai buku dan kadang mencari sendiri jawaban pertanyaannya dari buku
Baru tau istilah ini, jadi ingin coba ke anak. Mereka pasti senang.. salah satu cara menrik minat anak pada buku, mau mulai ah dari sekarang. Semoga Allah mudahkan
ReplyDeleteMasyaaAllah keren idenya Mbak. Manfaat nih buat saya, saya sedang mencoba untuk mengenalkan buku kepada keponakan saya yang masih balita. Dia sangat suka dan enjoy saat saya membacakan cerita. Ide Bookish Play, bisa dijadikan aktivitas seru. Terima kasih sharingnya Mbak.
ReplyDeleteWah, menarik sekali, Mbak. Saya baru tahu ini aktivitas bookish play. Apakah bookish play ini juga bisa dilakukan dengan anak yang sudah besar (di atas 7 tahun)?
ReplyDeleteTantangan baru nih buat sy. Belum punya anak tp semoga kelak bisa mendidik anak dengan baik.
ReplyDeleteAku baru tahu istilah bookish play. Ternyata bisa . Ternyata banyak manfaatnya untuk anak.
ReplyDeleteBaru tahu aktivitas seperti itu namanya bookish play
ReplyDeleteTerima kasih artikelnya, kak
Jujur baru tahu mbak ada metode seperti ini. Terimakasih ilmunya mbak.
ReplyDelete