Hay para ibu pembelajar
Pernah tidak bun melihat anak batita atau balita main baru juga sebentar sudah minta ganti mainan yang lain. Baru juga anteng mainan sudah tantrum karna bosan.
Atau untuk yang anaknya sudah masuk bangku sekolah. Pernahkah mendapati anak tidak bisa fokus lama ketika belajar ?
Ditambah keadaan seperti sekarang yang mengharuskan anak belajar dirumah via online, Berapa lama anak betah berlama lama belajar didepan handphone atau laptop ?
Ternyata itu hal yang wajar loh bun, bisa jadi karena mereka sudah mencapai batas rentang fokus yang dimilikinya.
Kebanyakan anak mampu fokus pada aktivitas yang menyenangkan. Namun, ternyata rentang fokus anak itu berbeda-beda tergantung usianya.
Gimana sih caranya kita tau berapa lama rentang fokus anak kita ?
Menurut Brain Balance Center, rata-rata rentang fokus anak berdasarkan usia anak adalah sebagai berikut:
2 tahun: 4-6 menit
4 tahun: 8-12 menit
6 tahun: 12-18 menit
8 tahun: 16-24 menit
10 tahun: 20-30 menit
12 tahun: 24-36 menit
14 tahun: 28-42 menit
16 tahun: 32-48 menit
Supaya lebih mudah diingat kita bisa menggunakan rumus, dengan cara mengalikan 2-3 menit dengan usia anak. Jadi misal anak usia 2 tahun, dia mampu fokus melakukan sesuatu selama 4-6 menit.
Setelah kita sudah tau rentang fokusnya, tugas kita adalah melatih nya dengan stimulasi yang tepat. Supaya anak bisa mencapai rentang fokus yang seharusnya atau bahkan bisa lebih lama.
Beberapa tips yang bisa kita lakukan agar rentang fokus anak bisa meningkat
Cari Tahu Penyebab Anak Tidak Mau Fokus Dalam Beraktifitas
Sebelum mencari tau cara supaya anak bisa fokus, kita harus mencari tahu penyebabnya. Misalnya anak kita tidak bisa fokus karna terlalu sering terpapar screentime, kita harus mengurangi penggunaan screentime supaya anak bisa lebih fokus.
Atau lingkungan yang bising membuat anak tidak bisa konsentrasi karena terdistraksi banyak hal. Pindahkan anak ketempat yang lebih tenang supaya anak bisa lebih fokus dalam mengerjakan sesuatu
Berlatih Fokus pada Tugas Tertentu
Berikan tugas tugas tertentu yang bisa menstimulasi perkembangan dan rentang fokus anak. Misalnya mengajak anak mengerjakan worksheet yang sesuai dengan kemampuannya. Buatlah worksheet yang menarik dan pilihlah tema tema yang disukai anak.
Atau bisa juga mengajak anak membantu ibu melakukan pekerjaan rumah, misalnya memetik sayuran, menjemur pakaian dan lain sebagainya. Disini peran orang tualah yang harus bisa berfikir kreatif dan aktif dalam menemani anak mengerjakan tugas tugas tertentu.
Lakukan Satu Hal Dalam Satu Waktu
Siapa disini yang masih suka menyuapi anaknya sambil dikasih screentime atau sambil diajak jalan jalan ?
Mungkin bagi kita orang dewasa sudah terbiasa melakukan beberapa hal dalam satu waktu atau biasa disebut multitasking. Tapi ternyata multitasking bisa menjadi salah satu faktor anak sulit untuk fokus.
Lakukan Aktivitas Menyenangkan
Kita semua tau bahwa dunia anak anak adalah bermain. Bermain adalah simbol kebahagiaan bagi anak anak. Karena dengan bermain mereka bisa mengekspresikan perasaannya. Beberapa aktifitas menyenangkan yang bisa dilakukan bersama anak misalnya sensory play dan bookish play.
Tidak harus membeli mainan mahal untuk mengajak anak beraktifitas, semua hal yang ada dilingkungan sekitar bisa kita gunakan untuk membuat anak beraktifitas dan melatih fokus anak.
Ajak Anak Melakukan Permainan Asah Otak
Mengasah otak tidak hanya berkaitan dengan bidang akademis serta ilmu pengetahuan secara umum, tetapi juga dapat berkaitan dengan permainan yang sangat disukai oleh si Kecil. Banyak sekali jenis permainan edukatif yang bisa kita berikan kepada anak. Dengan mengajak anak melakukan permainan edukatif. Anak tidak hanya sedang bermain tetapi secara tidak langsung dia juga sedang belajar. Misalnya mengajak anak bermain puzzle.
Nah jadi itulah beberapa tips yang bisa kita lakukan untuk melatih fokus anak. Hal ini sangat penting untuk dilatih sejak dini karna akan sangat berpengaruh ketika nanti dia sudah besar, saat memasuki bangku sekolah misalnya. Karena ketika anak memiliki rentang fokus yang baik akan sangat mudah bagi mereka menyerap ilmu yang dipelajari.
Semangat selalu para ibu pembelajar
Post a Comment
Post a Comment