Selamat menjalankan ibadah Puasa Ramadan untuk Umma dan keluarga. Alhamdulillah kita masih diberi kesempatan untuk berjumpa dengan bulan penuh berkah ini. Bagaimana dengan agenda mengenalkan puasa Ramadan pada Anak? Semoga diberikan kelancaran ya Umma.
Kapan Waktu Mengenalkan Puasa Ramadan pada Anak?
Memulai mengenalkan Puasa Ramadan pada anak sebaiknya dilakukan semenjak dini. Pengenalan bisa disesuaikan dengan usia dan tahap tumbuh kembang anak. Bisa dengan aktivitas fun learning, tidak ujug-ujug anak diminta untuk berpuasa tanpa meng-install kewajiban berpuasa Ramadan.
Mengajak anak balita untuk berkenalan dengan ibadah puasa dengan cara mengajaknya turut dalam berbuka, tarawih, dan sahur. Meski sekadar menyaksikan. Bagi anak dengan usia lebih bisa dengan memintanya untuk belajar berpuasa.
Aktivitas Menarik Selama Berpuasa
Agar puasa Ananda lebih menyenangkan, berikut ini beberapa aktivitas menarik yang bisa Umma lakukan bersama Ananda:
1. Memberi Contoh
Umma bisa menceritakan betapa senangnya Umma saat berhasil puasa sehari penuh untuk pertama kalinya. Menceritakan semangat, tantangan dan kiat sukses yang Umma lakukan pada waktu kecil dahulu. Cerita itu akan membuat anak merasa tertantang.
Selain cerita Umma, bisa juga dengan membacakan buku dengan cerita anak-anak yang sedang menjalani hari pertama puasa. Cerita bergambar dengan tokoh anak-anak akan membuat anak terinspirasi. Umma juga bisa mengambil referensi dengan menonton film kartun islami kesayangan Ananda yang bertema puasa.
2. Siapkan Jurnal Ramadan
Jurnal Ramadan ini, akan membuat progress anak-anak tercatat dengan baik. Jurnal Ramadan ini akan lebih efektif jika semua anggota keluarga diberi jurnal. Kemudian, pada waktu yang telah ditentukan akan dilakukan evaluasi bersama seluruh keluarga harinya.
Jurnal ini berisi tentang beberapa ibadah yang bisa dilakukan oleh anak seperti tarawih, sahur, tilawah, sedekah dan puasa. Bentuk jurnal ini juga bisa dikreasikan semenarik mungkin. Bisa dibuat mading, leaf book, atau lembaran dengan warna-warni yang menarik.
3. Siapkan Beberapa Aktivitas Menarik untuk Ananda
Aktivitas yang menarik bisa disesuaikan dengan minat anak. Bisa dengan aktivitas menggambar, mewarnai, bermain peran, membacakan buku, berkisah, membuat Ramadan crafting dan juga aktivitas sains kegemaran anak.
Tujuan dari semua aktivitas ini adalah untuk mengalihkan lapar dan membuat puasa mereka lebih menyenangkan. Aktivitas seru yang beragam dan sesuai minat anak akan membuat anak larut dalam aktivitas bermanfaat. Hal ini juga bisa membuat anak terkesan dengan bulan Ramadan, dan selalu merindukan kedatangan bulan penuh berkah ini.
4. Tertib Istirahat Siang
Istirahat siang juga bisa bermanfaat untuk membuat anak tetap terjaga saat waktunya menunaikan Shalat Tarawih. Jika tidak tidur siang sehabis berbuka mereka akan mudah mengantuk.
5. Pergi Tarawih Bersama
Shalat Tarawih bersama ini akan membuat anak merasa senang. Mereka juga menjadi tahu bahwa tidak hanya mereka saja yang berlomba-lomba mendapatkan pahala dari Allah. Hal ini tentu akan memotivasi anak.
Tips untuk Umma, kondisikan agar anak-anak mengikuti kegiatan shalat dengan baik dan tertib. Mulai kenalkan sedari dini, jika situasi tidak kondusif anak berpotensi mengganggu kenyamanan jamaah lain. Segera ajak pulang, sounding, lalu lakukan di lain kesempatan atau tahun berikutnya.
6. Ingatkan akan Pahala yang Berlimpah
Hal ini bermanfaat untuk menyuntik semangat beribadah baik anak maupun orang tua. Tentu kita juga akan bersemangat saat mencoba mengingatkan anak kita tentang pahala yang Allah lipat gandakan di bulan suci. Sounding terus agar membakar semangat anak dan membuat anak mencintai bulan penuh berkah. Merindukan surga Ar-Rayyan sebagai balasan untuk hamba-hamba yang berpuasa.
7. Rencanakan Menu Sahur dan Buka Bersama
Mengajak anak menyiapkan menu berbuka bisa menjadi hal yang menarik. Dengan catatan anak sudah merasa ringan dalam menjalankan puasa penuh. Jika anak masih tahap belajar maka sebaiknya tak perlu ajak mereka memasak berama. Khawatir akan membuat mereka merasa lebih lapar karena terpapar aroma masakan secara langsung.
Cukup dengan merencanakan menu bersama, biarkan anak menyampaikan pendapatnya. Membuat anak menjadi lebih bersemangat bangun sahur, sebab menu yang dimasak merupakan menu pilihannya. Tentu akan membuatnya lebih berantusias.
8. Mengajaknya untuk Berbagi Ifthar
Berbagi makanan untuk berbuka puasa akan mendapatkan pahala bernilai sama dengan orang yang berpuasa. Mengenalkan amalan ini, anak bisa diminta untuk mengantar ifthar untuk tetangga, atau teman-temannya. Pengalaman langsung akan lebih membekas dalam ingatan anak.
Kegiatan ini juga bisa bermanfaat untuk membuat masa menunggu waktu berbuka lebih bermakna, membawa suasana berbeda pada rutinitas Ramadan Umma dan keluarga. Selain berbagi ifthar, Umma bis juga mengadakan buka bersama di rumah.
Demikian, cara mengenalkan Puasa Ramadan pada anak. Apakah anak-anak sudah mulai puasa penuh tahun ini? Yuk ceritakan pengalaman pertama anak berpuasa sehari penuh di kolom komentar, apakah disertai dengan drama merengek agar dapat membatalkan puasa? Semoga tidak ada ya. Semangat membersamai anak-anak ya Umma!
Post a Comment
Post a Comment